Griyo » » Marga Langit

Marga Langit

Posted by Marga Langit


Marga Langit sebenarnya adalah alih bahasa dari nama sebenarnya yaitu Thoriqotussama’, yang mempunyai arti “Jalan Ke Langit” dimana didalamnya merupakan tuntunan cara beribadah ruhani (dzikir dan suluk) kepada Alloh SWT, dengan maksud dan tujuan mengabdikan diri kepada alloh untuk mencapai kesuksesan dunia akhirat, ilmu ini sebenarnya telah dikenal sejak zaman dahulu, informasi sefihak yang didapat, ilmu ini berkembang sejak zaman Nabi Khidzir AS, lalu diturunkan kepada nabi Musa, lalu ke muridnya yang bernama Yusa’ bin nun, lalu berlanjut ke nabi-nabi dan sahabatnya, terutama nabi Ulul azmi, hingga kepada rosululloh SAW, dan para sahabat, selain itu kepada sang juru adzan yaitu bilal, setelah Nabi SAW wafat, orang yang sangat rindu beliau yaitu Uwais Alqorni mendapat mimpi untuk mengamalkan ilmu ini (beliau belum pernah bertemu rosululloh) hingga karena sayangnya kepada ibu, dan atas amalan ini uwais terkenal dikalangan penghuni langit, keunikan dari ilmu ini adalah tidak hanya didapat dari ijazah dhohir saja, ijazah secara batin (gaib) juga di akui atau dibenarkan.
Tidak hanya itu, perkembangan ilmu ini terus menerus hingga kepada para wali dan para ulama, akan tetapi karena sangat dirahasiakan atau memang sengaja ditutupi maka disinyalir tidak ada data atau sejarah yang mendukung penulisan tentang ilmu Marga Langit ini.
Proses mendapatkan ilmu Thoriqotussama’ inipun penulis dapat melalui laku spiritual. Berdasarkan Ijazah serta petunjuk dari guru- guru kami diantaranya yaitu eyang Jogo Rogo (alm) di parakan, eyang Gunawan (R. Ronggo suwedo putro) (alm) di lereng gunung dieng wonosobo, dan Mbah Imam (Alm) lereng muria, yang kesemuanya dahulu hidup zuhud dan menyendiri serta menjauhkan diri dari urusan dunia, dari beliau bertiga penulis ditunjukan pada sebuah makam seorang wali Alloh yang bernama Syaih Hasan sadzali atau kami kenal Syaih Sadzali (Guru Nadi) yang dahulu hidup zuhud di bukit Rejenu, melaksanakan petunjuk guru tersebut, serangkaian laku prihatin penulis jalani, hingga akhirnya dapat bertemu dengan kharin beliau (syaih sadzali), disanalah bekal ilmu yang penulis dapat dari para guru di tambahi dengan wejangan (1996 -2006), tahun 2006 hingga tahun 2009 secara bertahap dan akhirnya ilmu ini penulis dapat secara utuh atau lengkap (9 ruh), saat itu untuk diamalkan sendiri, hingga tahun 2016 sebelum para guru meninggal dunia, penulis diberikan amanah atau mandat untuk mengembangkan ilmu Marga Langit kepada semua orang, agar semua mendapat rahmad dan ridlo dari Alloh, sukses dunia dan ahirat.
Dari kisah mendapatkan keilmuan ini rasanya seperti omong kosong belaka jika tidak diimani dengan baik, mungkin juga sebagian ada yang menganggap ilmu ini sesat karena wejangan ilmu ini sebagian didapat dari wangsit hasil dari tafakur, dan diajarkan atau dibukakan simpul ruh (baiat) oleh para guru dan diwejang (penjelasan tambahan) oleh kharin (jin pendamping syaih sadzali), bagi penulis pribadi tidak masalah siapa yang mengajarkan, karena semua diwajibkan untuk menyembah kepada Alloh, tak peduli siapapun yang mengajarkan ilmu ini asalkan masih dalam koridor kebaikan dan kebenaran serta tidak melanggar aturan agama tetap sah dan boleh, Sesuai firman Alloh :
وَمَا خَلَقۡتُ ٱلۡجِنَّ وَٱلۡإِنسَ إِلَّا لِيَعۡبُدُونِ ٥٦ مَآ أُرِيدُ مِنۡهُم مِّن رِّزۡقٖ وَمَآ أُرِيدُ أَن يُطۡعِمُونِ ٥٧  إِنَّ ٱللَّهَ هُوَ ٱلرَّزَّاقُ ذُو ٱلۡقُوَّةِ ٱلۡمَتِينُ ٥٨
Artinya : 56. Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku
57. Aku tidak menghendaki rezeki sedikitpun dari mereka dan Aku tidak menghendaki supaya mereka memberi-Ku makan
58. Sesungguhnya Allah Dialah Maha Pemberi rezeki Yang mempunyai Kekuatan lagi Sangat Kokoh
apalagi kharin tersebut adalah kharin orang alim, tentunya pantas untuk diperhitungkan, pepatah mengatakan “ emas akan tetap menjadi emas walaupun keluar dari dubur anjing”
Al Ghazali dalam kitabnya Ihya’ Ulumuddin 1/11-12 berkata: “Ilmu kasyaf adalah tersingkapnya tirai penutup, sehingga kebenaran dalam setiap perkara dapat terlihat jelas seperti menyaksikan langsung dengan mata kepala … inilah ilmu-ilmu yang tidak tertulis dalam kitab-kitab dan tidak dibahas … “. Dia juga berkata: “Awal dari tarekat, dimulai dengan mukasyafah dan musyahadah, sampai dalam keadaan terjaga (sadar) bisa menyaksikan atau berhadapan langsung dengan malaikat-malaikat dan juga ruh-ruh para Nabi dan mendengar langsung suara-suara mereka bahkan mereka dapat langsung mengambil ilmu-ilmu dari mereka”. (Jamharatul Auliya’: 155)
Kisah ini gaib seperti kisah kanjeng nabi menerima wahyu yang dibawa oleh jibril (bukan maksud menyamakan kanjeng nabi), dan uwais alqorni yang mendapatkan ilmu ini dengan cara didatangi dan dibaiat oleh kanjeng nabi melalui mimpi (tidak tertulis kisahnya), semua proses ini adalah melalui hal gaib,  jika orang yang menerima berita ini tidak ada rasa iman (percaya) dalam hati seperti istri kanjeng nabi yang percaya pada beliau ketika menerima wahyu pertama, atau ibu uwais yang percaya akan cerita anaknya, maka ilmu ini hanya dianggap bualan belaka, akan tetapi jika ilmu ini diterima diyakini dan diimani serta diamalkan dengan setulus hati, maka segala keberkahan dan kasih sayang Alloh akan tercurah kepadanya.
Ilmu ini tidak jauh berbeda dengan ilmu thoriqoh pada umumnya, yang menjadi perbedaan adalah ilmu thoriqoh amalannya dipusatkan pada titik latifah (lathoif) yang berjumlah 7, sedangkan ilmu marga langit dipusatkan pada titik ruh/ roh dengan jumlah 9 titik.
Selain itu tidak sembarang orang diperbolehkan mengamalkan amalan ini sebelum dilakukan baiatan, yaitu pengukuhan sebagai anggota dan telah di bangunkan/ dibukakan ruhnya dengan cara khusus, setelah ruh dibangunkan barulah seseorang dapat mengamalkan ilmu ini dengan sempurna, energy spiritual tubuh akan dapat berkembang dengan baik, jika mengamalkan tanpa di baiat akan menimbulkan benturan dan dikhawatirkan jiwanya menjadi labil, kecuali mendapatkan mandat untuk mencoba mempelajari agar lebih yakin akan ilmu ini, hal tersebut tidak menjadi masalah, karena baiatan atau pengukuhan untuk membangkitkan roh, diperlukan kesiapan mental dan fisik dan keyakinan tinggi agar nantinya dapat beribadah dengan khusuk dengan ilmu Marga Langit..